Jumat, 20 Desember 2013

CARA MENYIASATI KONSUMTIF ANDA


Konsumtif... 
ya itulah sifat manusia, betapa tidak terpisahkan dengan 
yang namanya konsumtif.
Setiap hari akan makan, menggunakan uang, 
berangkat kerja atau berkendara , menggunakan uang,
memenuhi kebutuhan dapur, tetap konsumtif...
akhirnya ketika kondisi sulit mulai berpikir... 
sebaiknya jangan berpikir ketika kondisi sulit, 
tapi berpikirlah menghasilkan sebelum konsumtif.
salah satu masalah yang sering menimpa kita adalah kesalahan berbelanja



Berbelanja tanpa batas bisa merugikan Anda di kemudian hari.
Mulai mengatur diri, yuk!

Faktor lingkungan dan bertebarannya iklan yang memikat bisa membuat seseorang berperilaku konsumtif. Menurut Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) konsumtif diartikan sebagai kecenderungan manusia untuk menggunakan konsumsi tanpa batas.

Secara lebih rinci Assuari S. dalam buku Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi menyebutkan sebab perilaku konsumtif adalah ingin tampil beda dari yang lain, bangga atas penampilan dirinya, ikut-ikutan, dan ingin menarik perhatian orang lain. 



Perilaku konsumtif dapat dikendalikan dengan menerapkan beberapa tips berikut:

1. Tentukan budget belanja
Menurut Pandji Harsanto, seorang perencana keuangan independen, idealnya nilai uang belanja bulanan adalah sebesar 30-50 persen dari pendapatan. Belanja di sini termasuk biaya sandang, pangan, dan hiburan.

2. Tentukan prioritas
Pilih dengan cermat urutan barang yang menjadi prioritas.

3. Bawa uang tunai atau gunakan kartu belanja
Dengan menyingkirkan kartu kredit selagi berbelanja, Anda dapat membatasi nilai belanja. Selain membawa uang tunai, Anda juga dapat menggunakan kartu prepaid atau kartu belanja. Kartu ini nilainya bisa disesuaikan dengan anggaran belanja Anda.

Tindakan konsumtif dapat memengaruhi gaya hidup Anda saat pensiun nanti. Jangan sampai saat Anda sudah tidak produktif lagi, Anda harus bekerja lagi demi memenuhi kebutuhan hidup.

Coba hitung kira-kira berapa nilai uang yang dibutuhkan saat Anda pensiun. Dengan mengetahui target dana yang harus terkumpul saat pensiun, tindakan konsumtif Anda bisa dikendalikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar